Sikap motivasi dan mawas diri tidak terlepas dari
perilaku konsumen. Adapun fungsinya yakni untuk membuat konsumen mampu
mengontrol hal-hal yang harus dibeli dan sebaiknya tidak dibeli. Motivasi dan
mawas diri akan saya bahas lebih rinci, berikut penjelasannya.
Motivasi
Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan
ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam
definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan. Sikap motivasi bisa timbul
karena orang tersebut memiliki alasan yang sangat kuat untuk mencapai apa yang
diinginkannya. Sikap motivasi harus diperlukan dalam diri seseorang supaya apa
yang dilakukan dalam segala hal dapat terrealisasikan atau tercapai dengan
baik. Empat area utama motivasi manusia adalah makanan, cinta, kebutuhan
jasmani, dan pencapaian.
Tujuan-tujuan
yang mendasari motivasi ditentukan sendiri oleh individu yang melakukannya,
individu dianggap tergerak untuk mencapai tujuan karena motivasi intrinsik (keinginan
beraktivitas atau meraih pencapaian tertentu semata-mata demi kesenangan atau
kepuasan dari melakukan aktivitas tersebut), atau karena motivasi ekstrinsik, yakni keinginan
untuk mengejar suatu tujuan yang diakibatkan oleh imbalan-imbalan eksternal.
Dalam hubungan antara motivasi dan intensitas, intensitas terkait dengan
seberapa giat seseorang berusaha, tetapi intensitas tinggi tidak menghasilkan
prestasi kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang
menguntungkan organisasi. Sebaliknya
elemen yang terakhir, ketekunan, merupakan ukuran mengenai berapa lama
seseorang dapat mempertahankan usahanya.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Motivasi
Motivasi seseorang sangat dipengaruhi oleh
dua faktor, yaitu :
a. Faktor Internal, yaitu faktor yang
berasal dari dalam diri individu, terdiri atas:
1. Persepsi individu mengenai
diri sendiri.
2. Harga diri dan prestasi.
3. Harapan
4. Kebutuhan
5. Kepuasan kerja
b. Faktor
Eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri
individu, terdiri atas:
1. Jenis dan sifat
pekerjaan
2. Kelompok kerja
dimana individu bergabung
3. Situasi lingkungan
pada umumnya
4. Sistem imbalan
yang diterima
Mawas Diri
Mawas
diri menurut kamus Besar Bahasa
indonesia, edisi kedua, balai pustaka 1993, ialah melihat(memeriksa dan
mengoreksi) diri sendiri secara jujur,instropeksi, kita harus mawas diri agar
kita jangan membuat kesalahan yang sama.
Mawas diri menurut Marbangun Hardjowirogo ialah meninjau,ke dalam, hati nurani kita guna mengetahui benar tidaknya, suatu tindakan yang telah di ambil.
Mawasdiri atau interospeksi adalah hal yang sangat penting dalam hidup manusia.
Karena tanpa mawasdiri manusia tidak akan pernah mengetahui
kekurangannya, tak akan pernah mengerti kelemahannya, serta
tak akan pernah bisa merasakan dosa-dosanya untuk mencapai kenaikan derajat.
Derajat apa saja didunia dan di akherat. Mawasdiri atau interospeksi adalah
evaluasi diri secara keseluruhan.Tanpa mawas diri atau interospeksi manusia
tidak akan pernah mencapai prestasi.
Mawas
diri juga menggambarkan kesadaran
akan pentingnya membawa bekal dalam perjalanan kehidupan agar sampai akhir
tujuan dengan selamat dan bahagia. Bekal yang baik adalah amal saleh yang
melahirkan keridhaan-Nya dan terbebasnya dari dosa yang dapat menyelamatkan
dari murka-Nya.
Contoh Sikap Motivasi
dan Mawas Diri
Sikap motivasi dan mawas diri
merupakan salah satu faktor internal yang penting dalam perilaku konsumsi
seseorang. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, motivasi dalam kehidupan
memiliki beberapa fungsi, antara lain :
1.
Motivasi sebagai pengarah tujuan dan pengarah tindakan
2.
Motivasi sebagai pendorong
3.
Motivasi sebagai stimulator
4.
Motivasi sebagai sumber keberanian
Yang
dimaksud motivasi sebagai pengarah tujuan dan tindakan, dapat diartikan dalam
contoh berikut, ketika seseorang hendak masuk ke dalam mall, orang tersebut
pasti memiliki motivasi tertentu ketika memutusakan untuk pergi. Apakah
untuk membeli suatu barang atau hanya untuk pergi main, atau hendak pergi
makan, dan lain sebagainya. Katakanlah orang tesebut pergi untuk membeli
barang, ketika memutuskan barang mana yang hendak dibelinya pun orang tersebut pasti
sudah memiliki motivasi tersendiri untuk apa dan mengapa dia membeli barang
tersebut. Dengan demikian, jelas motivasi disini penting juga untuk
mempengaruhi keputusan pembelian seseorang. Untuk motivasi sebagai pendorong,
dapat dicontohkan sebagai berikut, mahasiswa A memutuskan untuk mengambil kerja
part-time. Uang hasil kerjanya tersebut, akan digunakan nantinya untuk
membeli barang yang sudah lama dia inginkan. Walaupun pekerjaan yang dia ambil
terasa melelahkan, namun dia selalu ingat motivasinya untuk bekerja itu apa?
Yaitu untuk memperoleh hal yang selama ini diinginkannya.
Dengan
demikian, motivasi tersebut menjadi pendorong baginya untuk terus bekerja.
Motivasi sebagai stimulator pada dasarnya hampir sama dengan fungsi motivasi
sebagai pendorong, hanya saja perbedaannya terletak pada sumbernya. Motivasi
sebagai stimulator, berarti motivasi tersebut dapat menciptakan suatu rasa,
hasrat, atau keinginan untuk melakukan sesuatu untuk mencapai hal yang
diinginkannya. Atau dengan kata lain, fungsi ini lebih menekankan pada
timbulnya keinginan seseorang untuk lebih mencapai tujuannya. Sedangkan
motivasi sebagai sumber keberanian, dapat dijelaskan sebagai berikut. Orang A
ingin menjadi seorang penyanyi tetapi dia memiliki rasa takut terhadap
pandangan orang-orang disekitarnya dan malu untuk tampil depan publik.
Namun hal
tersebut tidak menurunkan motivasi awalnya, justru motivasinya untuk menjadi
penyanyi mejadi sumber kekuatan dan keberaniannya untuk mengalahkan segala
ketakutannya. Begitu pula dalam perilaku konsumsi seseorang, ketika seseorang
ingin membeli suatu gaun yang menurutnya cantik dan sesuai dengan gaun yang
selama ini dia cari. Satu sisi dia takut untuk mencoba memakai gaun tersebut
karena dikhawatirkan tidak pantas, namun karena motivasinya untuk membeli gaun
tersebut lebih kuat, dan rasa penasaran yang kuat, maka timbul keberaniannya
untuk tetap membeli gaun tersebut. Dengan demikian dari contoh-contoh di atas,
jelas bahwa motivasi berperan penting dalam keputusan pembelian dan perilaku konsumsi
seseorang.
http://dark-rendezvous.blogspot.com
http://rahmidewi36.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar